
Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera Kab. Ponorogo
“Yabhysa Unlocking Potential to Enhance Quality of Life”
Yabhysa (cara baca: Yabisa) atau Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera adalah Lembaga Non-Profit atau Non-Government Organization (NGO) yang bergerak dalam bidang sosial dan kemanusiaan. YABHYSA berkontribusi dalam upaya peningkatan potensi dan kualitas hidup masyarakat melalui program kerja di bidang kesehatan masyarakat; pemberdayaan masyarakat; advokasi, hukum & HAM; serta pendidikan, sosial, ekonomi, dan lingkungan. Berkiprah sejak tahun 2020 telah mengimplementasikan program strategis dan memanfaatkan dana sebesar ± 96 Milyar untuk Masyarakat di Provinsi Jawa Timur.
Penerima Manfaat
Pasien TB
Masyarakat Terskrining TB
Relawan
Profesional
Kabupaten/ Kota di Jawa Timur
Mitra Lintas Sektor
Wilayah Kerja
Wilayah Kerja atau Area Implementasi Program YABHYSA saat ini berada di 29 Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Timur. Pada periode mendatang (tahun 2025) akan ada perluasan program yang mencakup 31 Cabang YABHYSA dan melingkupi 38 Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Timur. Kami terus berusaha memperluas jangkauan kerja untuk memberikan dampak positif yang lebih luas di masyarakat.
Galeri Kami
Rekam Jejak Kami
Pendapat ahli & mitra
Tantangan dalam menangani tuberkulosis di Jawa Timur meliputi terbatasnya keterlibatan multisektoral dan kurangnya pelaporan kasus TB, khususnya di antara rumah sakit pemerintah dan swasta. Hal ini menyebabkan pemberian terapi yang tidak tepat. Program Yabhysa mencakup pembentukan jaringan DPPM, yang terbukti bermanfaat.
Yabhysa Ponorogo sangat membantu sekali program pencegahan serta penemuan kasus TB di wilayah Ponorogo setelah ‘Aisyiyah tidak lagi memegang Program TB. Namun ‘Aisyiyah tetap berkontribusi dalam program TB dengan tetap mendukung dan bekerjasama dengan Yabhysa
dengan adanya kerjasama RSU ‘Aisyiyah Ponorogo dengan yabbysa sangat membantu kami dalam pelacakan pasien yang mangkir atau putus berobat, pendampingan pasien dalam berobat, investigasi kontak pasien tb paru yang terkonfirmasi bakteriologis sehingga pengobatan TB dapat dilakukan dengan tutas.
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia”







